19/04/10

Fakta Lain Seputar Nikotin

Nikotin selama ini dikenal sebagai zat yang terkandung dalam rokok dan bisa menyebabkan ketergantungan. Tapi ada beberapa fakta lain seputar nikotin yang belum diketahui masyarakat.

Orang-orang Indian adalah orang yang mengajarkan seluruh dunia untuk merokok. Hal ini diketahui dari ekspedisi Christopher Columbus yang membawa daun tembakau pertama kali yang diberikan oleh kepala Indian ke Eropa.

Saat itu orang-orang Eropa mudah tertipu dan menggunakan tembakau sebagai obat untuk sakit kepala, kelelahan dan mudah tersinggung.

Komponen utama tanaman ini yang diberi nama nikotin ditemukan oleh duta besar Prancis Jean Nicot pada pertengahan abad XIV, saat itu masyarakat mempercayai nikotin sebagai obat.

Tapi setengah abad kemudian baru diketahui bahaya tembakau dan asapnya bagi tubuh manusia, tapi hanya beberapa orang saja yang mampu berkata tidak terhadap tembakau.

Seperti dikutip dari Buzzle dan nicotinefacts, Senin (19/4/2010) ada beberapa fakta lain mengenai nikotin yang masih jarang diketahui oleh masyarakat, yaitu:

1. Sebagian besar perokok mempercayai bahwa efek dari rokok bisa membuat tenang.
Tapi psikolog tidak setuju dengan hal tersebut. Meurutnya bukan pengaruh asap rokok dan nikotin yang menenangkan, melainkan refleks dari mengisap.

Para dokter menyarankan bagi orang yang mengalami insomnia berat bisa mengonsumsi susu atau cairan lain melalui sedotan, karena efek mengisap ini bisa menenangkan.

2. Nikotin bisa benar-benar bermanfaat sebagai obat jika digunakan dengan benar dan dosis yang akurat. Namun selama ini orang menggunakan nikotin untuk hal yang berbeda dan dalam dosis yang tinggi.

3. Dalam American Journal of Psychiatry diketahui bahwa reaksi nikotin dengan oksigen dapat membentuk asam nicotinic. Efek dari turunan senyawa ini bisa bermanfaat bagi tubuh manusia yaitu menenagkan, meningkatkan suasana hati dan merangsang aktivitas otak, fungsi motorik dan memori. Jika molekul nikotin diubah sedemikian rupa tidak akan menyebabkan kecanduan seperti rokok.

4. Para dokter memiliki istilah wajah perokok, karena kulit orang yang merokok 25-40 persen lebih tipis dibanding non-perokok. Semakin lama seseorang merokok, maka semakin berkurang kadar kolagen dan elastinnya. Namun jika seseorang belum terlalu lama merokok, kulit dan wajahnya bisa membaik.

5. Psikolog menggolongkan perokok berat sebagai pencari petualangan. Secara sadar atau lebih seringnya tidak sadar, mereka ingin mendapatkan adrenalin yang lebih dan mengabaikan potensi bahaya tak heran banyak iklan rokok yang menggunakan olahraga ekstrim sebagai ilustrasinya.

6. Sangat sedikit para ibu yang siap untuk melepaskan kebiasaan berbahaya ini bagi kesehatan bayinya. Padahal kebiasaan merokok yang dilakukan oleh ibu bisa berdampak terhadap kesehatan anaknya saat masih di dalam rahim atau tidak, karena dapat menghambat asupan oksigen ke anak.

7. Sebuah studi menuturkan anak yang mengalami alergi terhadap debu, bulu binatang, alergi makanan, penyakit perut atau rongga gigi bisa disebabkan oleh asap rokok yang terhirup.

8. Ada berbagai metode yang bisa dilakukan agar bisa berhenti merokok, tapi metode asli yang pertama kali diusulkan oleh seorang desainer Inggris untuk menyapih rokok melalui asbak yaitu dengan menampilkan sesuatu yang seram di asbaknya. Beberapa orang bisa berhenti merokok dengan metode ini, tapi ada juga yang tidak berhasil.
(Vera Farah Bararah - detikHealth)

0 komentar: