09/06/10

Saat Darah Manusia Berwarna Hijau

Mau itu bangsawan atau orang miskin sama-sama memiliki warna darah merah yang sama. Tapi ada beberapa kasus orang memiliki darah berwarna hijau bukan merah. Kenapa orang bisa punya darah hijau?

Darah warna hijau adalah kasus langka yang dalam dunia medis dikenal dengan nama sulfhemoglobinaemia (SulfHb) yang merupakan turunan warna dari hemoglobin dan sulit untuk kembali normal.

Darah hijau biasanya dimiliki beberapa binatang seperti spesies katak baru dari Kamboja dan serangga. Darah hijau binatang ini karena darahnya tidak berfungsi membawa oksigen karena tidak memerlukan hemoglobin.

Kasus darah berwarna hijau ditemukan pada Juni 2007 oleh tim dokter anestesi Dr. Stephan Schwarz, Dr. Giuseppe Del Vicario dan Dr. Alana Flexman di Kanada. Ketika itu tim dokter sedang melakukan operasi terhadap pasien lelaki usia 42 tahun yang mengalami jatuh di rumah sakit Vancouver's St. Paul's.

Betapa terkejutnya tim dokter itu, ketika dilakukan operasi pada kakinya, pasien mengeluarkan darah berwarna hijau gelap bukan normalnya darah yang berwarna merah.

Setelah ditelusuri riwayatnya, si pasien ternyata sering mengonsumsi obat sumatriptan dalam dosis besar atau 200 miligram setiap harinya. Obat ini diketahui untuk mengobati migrain.

Obat-obatan sulfonamides (sulfur) seperti sumatriptan adalah obat yang mengandung senyawa belerang. Inilah yang menyebabkan timbulnya kondisi langka yang disebut dengan sulfhaemoglobinaemia, yaitu belerang yang ada di tubuh bergabung dengan oksigen yang membawa senyawa hemoglobin di dalam sel darah merah.

"Pasien 42 tahun ini bisa sembuh setelah menghentikan penggunaan sumatriptan setelah melakukan operasi ini," ujar Dr Alana Flexman, dokter yang memimpin kasus ini dari St Paul's Hospital, Vancouver, seperti dikutip dari BBCNews, Selasa (4/5/2010).

Seperti dikutip dari Medicalnewstoday, perubahan warna ini disebabkan oleh sulfhaemoglobin yang terbentuk ketika sebuah atom belerang masuk ke dalam molekul hemoglobin yang bisa disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi sejenis sulfonamida.

Ketika hidrogen sulfida (ion sulfida) dan ion besi bergabung dalam darah, maka darah tidak mampu membawa oksigen.
Hal ini membuat jumlah sulfhemoglobin (SulfHb) dalam darah berlebih. Sementara darah merah terbentuk dengan bantuan oksigen.

Jika kondisi penderita sulfhemoglobin sangat parah atau ekstrem maka dibutuhkan bantuan transfusi darah untuk menyelamatkan pasien tersebut.

Tingginya kadar sulfhemoglobin ini bisa mengakibatkan cyanosis dengan tanda fisik seperti perubahan warna kebiruan pada kulit dan selaput lendir. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan oksigen dalam darah. Biasanya dimulai warna kebiruan pada kuku tangan, kuku kaki, bibir dan lidah.

Sulfhemoglobinemia lebih sering terjadi karena konsumsi obat-obatan seperti acetanilid, phenacetin, nitrates, trinitrotoluene dan senyawa sulfur (termasuk sulfonamid).

Penyebab lainnya bisa juga akibat paparan senyawa belerang (sulfur) di tempat kerja atau berasal dari lingkungan yang sudah tercemar polutan sulfur yang terjadi secara terus menerus.

Ketika hidrogen sulfida (H2S) (atau ion sulfida) dan ion besi menggabungkan dalam darah, darah tidak mampu membawa oksigen.

Darah berwarna hijau tentu saja tidak baik buat tubuh karena mengganggu fungsi organ-organ terutama peredaran darah dalam tubuh yang memerlukan darah yang mengikat dengan oksigen.

Tokoh dalam Star Trek yaitu Mr Spock juga diceritakan sebagai pemilik darah hijau atau darah Vulcan. Darah hijau yang dimiliki Mr Spock diceritakan karena oksigen dalam tubuhnya mengandung tembaga bukan hanya zat besi. Mr Spock diceritakan memiliki ibu manusia dan ayah Vulcan. detikHealth

0 komentar: