Rembang, Pohon pisang umumnya tumbuh berkelompok dengan tunas baru dibawahnya. Namun, pohon pisang yang tumbuh di Petak 46 RPH Timbrangan, BKPH Kebon, KPH Mantingan, Desa Pasucen, Kecamatan Gunem ini memiliki keunikan tersendiri.
Keunikan pisang yang belum diketahui jenisnya itu secara kasat mata terletak pada buahnya. Tandan buah pisang yang muncul, seolah memiliki tudung yang menutupi buahnya. Buahnya rapat-rapat. Jantung hati pisang unik itu pun tetap hijau meski telah muncul berhari-hari.
"Umumnya jantung hati pisang berwarna merah. Yang menarik lainnya, pisang ini tumbuh soliter, atau tumbuh sendirian, tak memiliki tunas dibawahnya," kata Arif Muslikin kepala RPH Timbrangan.
Arif menyebutkan, pertama kali ia justru mendengar kemunculan pisangsetinggi 2,5 meter itu dari warga yang menggembalakan ternak di kawasan tersebut. "Karena kabar kemunculan pisang unik semakin santer beredar, kamudian kami mengeceknya," ujarnya.
Dari penelusuranya, kemunculan buah pisang bertudung itu merupakan kedua kalinya sejak 2007 lalu. Uniknya lagi, pisang yang saat ini berbuah unik tersebut, tumbuh di tempat sama seperti saat kemunculan pertamanya dulu.
Arif menambahkan, warga setempat percaya kemunculan pisang unik itu kental nuansa mistik. Seorang kiai bahkan menyebut ada semacam pusaka gaib yang tertanam di bawah pohon pisang. Mendengar itu, warga tak satu pun yang berani mencicipi buahnya. "Dulu bahkan kerap didatangi orang dari luar Kabupaten Rembang. Pohon yang pertama dulu dibiarkan mati hingga kemunculannya yang kedua ini," jelasnya.
Melihat keunikan pisang yang buahnya bertudung itu, Administratur KPH Mantingan Abdul Hasan berencana membuat pagar pembatas agar pohon itu tak dirusak. Pihaknya pun berencana mendata ulang seluruh pisang yang tumbuh tak memiliki tunas anakan itu. "Ada kemungkinan ini pisang hutan yang langka dan harus dilindungi. Kami juga berusaha mencari data kejelasan dari jenis apa pisang unik tersebut," katanya. (Saiful Annas, CyberNews)
1 komentar:
ini jenis pisang Ensete glaucum, yang memang berkembang tanpa melalui tunas melainkan melalui bijinya seperti kebanyakan jenis Ensete lainnya.
Posting Komentar