Awal Januari lalu saya bertugas ke Makassar. Banyak orang merokok dimana mana.
Di kota Makassar merokok sepertinya masih bebas dan masih boleh dimana mana.
Siapa berani melarang, ujar salah seorang yang tidak kuasa menahan asap rokok.
Saya pernah memperingatkan seseorang yang asik merokok dalam angkutan umum kata si bapak, tolong mengerti kami yang tidak merokok dong.
Eh yang diminta kesadarannya tidak merokok diangkutan umun, tampak tidak terima sambil melotot dia balik juga meminta, tolong juga dimengerti kami yang merokok, karena jika kami tidak merokok pusing ini kepala, ujarnya.
Nah lho, mau berantem?. Ya mendingan dibiarkan saja. Kesadaran masing masing sajalah lanjutnya.
Ada lagi jelasnya, jika diperingatkan, siperokok akan mengatakan saya merokok sudah lebih dua puluh tahun, seger seger saja, perempuan saja merokok, kenapa kamu tidak merokok?.……..wah repot dah .
Mungkin karena sulitnya memperingatkan siperokok, maka di dua sudut ruang tunggu kantor yang saya kunjungi ada tulisan tanda peringatan, jangan buang puntung rokok disini bozz.
Lho, kok bozz,?
Ya, soalnya yang berani merokok sembarangan diruang ini hanya bozz bozz dan mana ada bozz mahu dilarang dan kebiasaan bozz buang puntung rokok semaunya, di mana mana , kata petugas jaga kantor itu.
Payah juga ya jadi bozz……
Selamat siang, sudah makan belum?
Yuk
sumber : kompasiana
0 komentar:
Posting Komentar